Happiness Blooms: "Si Gigi Ompong dan Si Gigi Kawat"

Di sekolahku ada murid baru, namanya Sienna. Sejak dia masuk ke kelas kami, aku sangat ingin berkenalan dan menjadi temannya. Jadi, suatu hari akhirya aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. “Halo, namaku Jack. Siapa namamu?”. Dia kelihatan sangat malu. Aku berpikir, apakah ada yang salah dengan perkataanku barusan?. “Umm, ya, halo. Namaku Sienna. Salam kenal”. Aku pun tersenyum padanya. Tetapi, dia tidak tersenyum padaku dan malah memalingkan muka. “Apakah ada sesuatu yang salah?” Tanyaku. Dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, tidak ada apa-apa kok”. Setelah itu, kami hanya diam. Setelah tanda bel masuk berbunyi, kami pun masuk kelas. Aku masih terheran-heran, “Apa sih yang salah? Kok dia enggan sih sama aku? Aneh deh….” pikirku dalam hati.

Keesokan harinya, aku berpapasan dengan Sienna, aku tersenyum padanya. Kelihatannya dia pun hendak tersenyum juga, tetapi kelihatan malu-malu. Akhirnya, aku sekali lagi bertanya padanya, “Sienna, apakah ada yang salah denganku?” “Nggak ada yang salah, kok! Beneran!” kata Sienna. Aku jadi semakin bingung, ada apa gerangan dengan dia?

Pulang sekolah, aku pun nekat untuk mendesaknya untuk mengatakan apa yang sebenarnya membuatnya malu dan enggan denganku. Aku cegat dia saat pulang sekolah dan kutanya dia “Sienna, please kasih tau, apa sih yang sebenarnya buat kamu malu-malu dan enggan sama aku? Aku gak akan marah kok.” “Aduuh, kasih tau gak ya?” keluh Sienna. “Kasih tau apa? Kasih tau aja sama aku.” kataku dengan rasa penasaran. Akhirnya, dia pun berani angkat bicara “Maaf ya, selama ini aku selalu malu-malu dan enggan sama kamu, sebenarnya, aku malu untuk senyum dan ngomong sama kamu karena ini.” Sienna membuka mulutnya dan dia menunjuk giginya yang ternyata ompong! “Ya ampun, kamu malu cuma gara-gara hal sepele kayak gitu? Ga usah malu, kali! Mau tau, ga? Malah gigiku juga dikawat aku biasa aja, kok!”

Akhirnya, Sienna gak malu-malu dan enggan lagi sama aku dan kami pun menjadi sahabat. Teman-teman kami pun menjuluki kami “Si Gigi Ompong dan Si Gigi Kawat.”