Adalah teks yang menjelaskan secara ilmiah tentang fenomena alam atau sosial secara ilmiah.
Struktur
- PERNYATAAN UMUM = definisi
- EKSPLANASI KOMPLEKS (DERETAN PENJELAS) = sebab akibat
- KESIMPULAN (INTERPRETASI) = intisari (biasanya dengan "jadi..." "dengan demikian..." "oleh karena itu..."
CONTOH TEKS EKSPLANASI 1
Apa hal-hal yang muncul dipikiran kalian
ketika mendengar kata gadget? Apakah internet? Sosial media? Selfie? Instagram? Atau bahkan likes? Mungkin beberapa hal diatas muncul dipikiran
kalian. Namun, apakah sebenarnya
gadget itu?
Gadget berasal dari bahasa Inggris yang artinya gawai. Gadget
memiliki arti perangkat elektronik kecil yang memiliki banyak fungsi yang
dimiliki alat-alat elektronik seperti kamera, mp3 player, game, komputer dan
lain-lain, dalam satu bentuk tablet atau pun smartphone.
Lantas, apa yang
membedakan gadget dengan perangkat
elektronik lainnya? Hal
paling mencolok yang membedakan gadget
dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur pembaharuan-nya. Ukuran gadget memang bervariasi, namun
cenderung kecil sehingga dapat dibawa kemana-mana. Maka itulah gadget lebih diminati oleh masyarakat,
terutama golongan muda. Seperti yang kita lihat dewasa ini, dijalan dan
ditempat umum para kaum muda kerap sekali terlihat dengan gadget ditangannya. Dalam
sosial media-pun, sekitar 68% dari pengguna-nya adalah kaum muda dengan kisaran
umum <25 tahun.
Hal ini menimbulkan
pertanyaan: mengapa gadget terkenal
di kalangan muda? Fakta membuktikan, bahwa kebanyakan remaja pada dasarnya suka
mengobrol atau berkomunikasi dengan sesama. Sebelum adanya sosial media ataupun
smartphone, remaja paling hobi dengan
yang namanya smsan. Bahkan sebelum
adanya sarana untuk bertukar pesan elektronik ini, remaja jaman dulu suka surat
menyurat dengan temannya.
Saat bertukar pesan
elektronik, remaja kerap kali mengeluh soal habis pulsa saat lagi
asyik-asyiknya bertukar pesan. Namun, dengan adanya gadget yang difasilitasi dengan koneksi internet dan aplikasi
sosial media, remaja dapat bertukar pesan elektronik sepuasnya. Belum
lagi dengan aplikasi dan fitur-fitur lainnya dalam gadget, seperti game, kamera,
musik, video, dan sebagainya.
Chatting di sosial media telah menjadi sebuah kebutuhan bagi para
remaja. Hal ini menyebabkan keseharian remaja tidak jauh dari gadget. Disinilah letak penyalahgunaan gadget dalam kehidupan remaja. Remaja sering menghabiskan
waktunya hanya untuk chatting.
Selain itu, sosial media
menimbulkan sikap anti sosial. Istilahnya,
mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat. Misalnya: Febri hendak
memberitahu suatu informasi kepada Fiona, tetangga satu kompleknya. Karena
adanya fasilitas gadget dan sosial
media, ia tidak menemui Fiona meskipun dekat, tetapi hanya memberitahu-nya
lewat sosial media. Meskipun
hal ini bagus karena kita tidak perlu repot-repot pergi ke suatu tempat untuk
memberi kabar, namun hal ini juga berdampak buruk, karena tentunya menyebabkan orang
yang satu dengan yang lainnya memiliki nilai sosial yang rendah. Jika hal ini
dipertahankan terus menerus, lama kelamaan Febri dan Fiona akan merasa canggung
akan satu sama lain saat akhirnya mereka bertemu.
Banyak para orang tua
mengeluh, bahwa anak remaja mereka kerap kali ditemui dengan posisi memegang
hp. Karena si anak terus menerus chatting
atau sibuk sendiri dengan gadget-nya,
anak cenderung tidak peka dan tidak peduli terhadap lingkungannya, seperti
keluarga. Anak remaja terlalu asyik berbicara dengan para temannya di sosial
media, sehingga mengabaikan keluarganya yang berada di sekitarnya. Istilahnya, gadget dan sosial media ini mendekatkan
yang jauh, namun menjauhkan yang dekat. Sungguh ironi.
Dalam beberapa kasus
lainnya, sekumpulan remaja yang berteman pergi ke suatu tempat makan untuk nongkrong bareng. Tapi, bukannya
berbincang dan bersosialisasi, mereka malah asyik sendiri menatap layar gadget masing-masing. Hal ini merupakan
pemandangan yang benar-benar menyedihkan, karena para remaja tersebut menjadi
malas bersosialisasi secara langsung, dan lebih memilih bersosialisasi lewat
sosial media. Padahal, anggapan itu sudah sangat melenceng jauh dari tujuan
sosial media itu sendiri. Lebih parahnya lagi, banyak remaja yang sudah
kecanduan atau ketergantungan akan gadget,
smartphone, sosial media, atau internet hingga lupa waktu. Yang seharusnya
menjadi sarana bersosialisasi masyarakat, malah menjadi sarana
meng-antisosial-kan masyarakat, terutama kaum muda.
Dengan demikian, kita
sebagai masyarakat harus cerdik dalam menggunakan fasilitas yang ada. Jika kita
memanfaatkan gadget dengan baik tanpa
mengurangi nilai sosial yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita akan terhindar
dari menjadi salah satu generasi anti-sosial. (Febri dan Fiona, 2016)
______________________________________________________________________________
CONTOH TEKS EKSPLANASI 2
______________________________________________________________________________
CONTOH TEKS EKSPLANASI 2
INTROVERT,
TERLALU LAMA SENDIRI?
Pernyataan Umum
Pernahkah kalian mendengar istilah introvert? Sebuah kata yang tidak begitu asing bagi sebagian orang.
Dalam
segi bahasa introvert mempunyai arti tertutup, sedangkan secara istilah
berarti pribadi yang memusatkan diri dalam dunia dalam dan privat.
Istilah
Introvert ini dipopulerkan oleh Carl Gustav Jung, seorang ahli ilmu
psikologi. Ia berpendapat bahwa pribadi introvert adalah sifat bawaan
dasar dari seorang yang tertutup dan lebih senang menstimulasi atau
berdialog dengan dirinya sendiri. Seorang introvert dapat dilihat dari
kebiasaan ia sejak kecil, bila anak yang lain lebih aktif, senang
beraktivitas, berbeda dengan anak ekstrovert, dia lebih senang
menyendiri di kamar atau ruangan tertutup.
Dapat
dikatakan bahwa Introvert adalah sebuah karakter yang cenderung
menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan
kehidupan sosial yang terlalu acak. Namun, seorang Introvert tidak
sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk
memiliki segelintir teman dekat daripada menyibukkan diri dengan banyak
orang yang tak begitu dikenalnya. Seorang Introvert tidak pernah
menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang,
melainkan memilih orang yang tertentu yang ia percaya.
Eksplanasi Kompleks
Mungkin
ketika anda sadari, banyak terdapat introvert di sekitar anda, atau
bahkan anda sendiri termasuk salah satunya. Terdapat beberapa poin dalam
mengenali seorang introvert, antara lain; cenderung pendiam, seorang
pendengar dan perencana yang sangat baik, butuh waktu untuk memulihkan
energi setelah berada lama dalam rutinitas kesibukan sehari-harinya,
berbicara seperlunya saja yang mereka anggap penting, kurang bisa
mengekspresikan diri, senang mengamati suasana dan situasi dalam suatu
interaksi.
Menurut
penelitian yang dirilis pada jurnal Frontiers in Human Neuroscience,
cara pemrosesan informasi di otak pada seorang introvert berbeda dengan
cara pemrosesan seorang ekstrovert. Hasil penelitian tersebut diperkuat
oleh Michael Cohen, seorang peneliti dari University of Amsterdam, yang
menyebutkan adanya keterkaitan antara fungsi dopamin dan respon terhadap
hal baru. Dopamin merupakan zat kimia di otak yang mengatur respon
terhadap suatu rangsangan.
Para
peneliti melakukan pengujian terhadap kelompok ekstrovert dan introvert
dengan permainan judi. Saat memenangkan permainan, mereka memindai
aktivitas otak melalui proses scan otak. Dari proses tersebut, kelompok
ekstrovert menunjukkan respon lebih kuat di area otak amigdala dan nucleus accumbens dibandingkan dengan kelompok introvert. Amigdala berfungsi untuk memproses rangsangan emosional, sedangkan nucleus accumbens berhubungan dengan produksi hormon dopamin.
Maka
dari itu, tidak ada faktor eksternal yang menyebabkan seseorang menjadi
seorang introvert. Perlu dicatat bahwa seorang introvert berbeda dengan
orang yang pemalu maupun seorang penyendiri. Seseorang dapat menjadi
pemalu atau penyendiri karena faktor lingkungan sekitarnya, misalnya
karena terlalu dimanja atau dibully. Namun, seorang introvert memang bersifat seperti itu sejak lahir.
Kesimpulan
Dalam
menghadapi introvert, ada beberapa hal penting yang harus anda ketahui,
agar tidak mengganggu kenyamanannya terhadap anda. Yang paling utama
adalah mengetahui sifatnya, apa yang dia sukai dan tidak dia sukai,
serta berkomunikasilah melalui tindakan langsung. Anda perlu menjadi
pendengar yang baik dan responsif dan selalu hargai privasi introvert.
Dan ketika anda berbicara, berbicaralah langsung pada poin, tanpa banyak
berbasa-basi.
Memang,
seorang ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan yang positif
dibandingkan seorang introvert. Tetapi, bukan berarti Introvert
mempunyai sifat yang buruk atau berkebalikan dari ekstrovert. Introvert
bukanlah suatu kepribadian yang positif ataupun negatif, namun lebih
cenderung menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan
Yang. Mereka adalah sosok yang bersahaja.
diambil dari blog saya yang lain: Source of Homeworks
diambil dari blog saya yang lain: Source of Homeworks
0 comments:
Post a Comment